Lailatul Qomariah, Anak Tukang Becak Jadi Doktor Muda Hingga Meneliti di Jepang
Memiliki gelar doktor menjadi harapan dan impian sebagian besar anak muda Tanah Air. Sayangnya, stigma yang beredar di masyarakat mengenai biaya pendidikan masih menjadi salah satu batu penganjal.
Namun hal itu ditepis oleh Lailatul Qomariah, anak tukang becak asal Madura yang telah membalikkan keadaan keluarga. Dia berhasil melakukan penelitian di Jepang dan memperoleh IPK 4.00 dalam gelar doktornya di ITS Surabaya.
Baca Juga
- ‘Belagu dan Sombong!’, Bukan Hanya Dituding Gila Harta, Ayah Lesti Kejora Kini Disebut Lupa Diri Pernah Hidup Susah
- Ya Allah Lindungilah Anak-Anakku, Jagalah anak-anakku disaat penjagaan ku tak sampai kepadanya, Peluklah anak-anakku disaat tanganku tak mampu memeluknya..
- Tubuhnya Tinggal Tulang Dan Kulit, Kakak Beradik Yang Ditinggal C3rai Kedua Orang Tuanya Dianiaya Sepupu
Mari ingat kembali perjuangan Laila, meski berasal dari ekonomi rendah, tak pernah memupus semangat cita-citanya menjadi dosen.
Pesimis Saat Sekolah di SMA Favorit
Dara yang kini berusia 28 tahun, berasal dari Dusun Jinangka, Desa Teja Timur, Pamekasan, Madura. Laila merupakan anak pertama dari pasangan Saningrat dan Rusmiati.
Ejekan dan cibiran menjadi konsumsi sehari-hari Laila sejak kecil. Ayahnya yang berprofesi tukang becak dan dari keluarga miskin, menjadi bahan ejekan yang kerap dilontarkan.
Saat merasa pesimis, dia berusaha bankit lagi. Laila merasa harus membuktikan, meski oang tuanya miskin bukan berarti dia harus lemah.
Pernah merasa iri dengan teman-teman yang bisa memiliki motor dan fasilitas pendidikan yang mumpuni, dia berusaha menguatkan diri, bahwa perbedaan bukan berarti penghalang cita-cita.
Beasiswa di ITS Surabaya
Selama masih duduk di bangku SMA, setiap tahun Laila memperoleh peringkat nilai tertinggi di angkatannya. Hal ini menjadi salah satu tepisan melalui bukti nyata buat teman-teman yang telah mengejeknya.
Apalagi setelah lulus di tahun 2011, Laila berhasil meraih beasiswa untuk melanjutkan ke Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Setelah lulus S1 Fakultas Tekhnologi Industri, Laila kembali melanjutkan studi di program pascasarjana atau S2 di fakultas yang sama.
Belum ada Komentar untuk "Lailatul Qomariah, Anak Tukang Becak Jadi Doktor Muda Hingga Meneliti di Jepang"
Posting Komentar