Naudzubillah, Inilah Bahayanya Jika Suami Lebih Mengutamakan Sang Ibu Daripada Istri

 

Dua wanita ini sangat penting bagi kehidupan seorang suami, jika terjadi sesuatu yang mengharuskan memilih salah satunya, siapa yang akan dipilih? Jangan sampai keluarga yang sudah dibangun dengan bersusah payah menjadi berantakan karena salah paham dalam perselisihan.

Bersyukur bila dalam keluarga jarang terjadi persimpangan pendapat antara pasangan dengan orang tua sendiri namun terkadang ada waktunya terjadi perbedaan pendapat antara pasangan dengan orang tua. 

Mungkin antara istri dengan ibu atau suami dengan ayah kita. Berada di posisi tengah seperti ini tentu sangat sulit dan membuat jadi serba salah sebab baik pasangan maupun orang tua sama-sama kita kasihi dan berperan yang penting dalam kehidupan.

Bila diperhadapkan pada suatu pilihan yang membuat kita harus memilih orang tua atau pasangan, siapa yang akan dipilih?. Ada yang mengatakan bila istri harus tunduk kepada suaminya melebihi orang tuanya sementara suami harus lebih mengutamakan orang tua khususnya ibu daripada istrinya. Benarkah demikian?

Sebagaimana dikutp dari Kompasiana, tidak semua wanita bisa bertahan dalam kondisi berat seperti itu. Bagaimana tidak? Saat istri selalu mengutamakan suami di atas orang tuanya namun sang suami mengutamakan orang tuanya sendiri maka perselisihan bisa sangat mudah terjadi dalam keluarga ini.

Lama- kelamaan hubungan suami-istri menjadi dingin dan semakin menjauh. Suami yang mengutamakan orang tua mengatakan kalau ayah dan ibunya tidak bisa dibandingkan dengan siapa pun termasuk dengan istri sendiri.

Tiada yang namanya mantan orang tua, sebaliknya kalau bercerai dengan istri bisa dicari penggantinya. Hal yang sama juga muncul dalam pikiran sang istri. Tentulah istri juga punya keinginan mengutamakan orang tuanya seperti yang dilakukan suami.

Sebab orang tua istri juga adalah sosok yang sangat mencintai, mendampingi, mendidik, dan mengorbankan segalanya demi anak. Inilah yang membuat betapa berbahaya bila suami mengutamakan orang tuanya sementara istri dituntut mengutamakan suaminya dibanding orang tua sendiri. 

Ada perasaan tidak adil di dalam hati istri. Sebaliknya, bila suami mengutamakan istri dibandingkan orang tuanya termasuk ibunya maka selain hubungan suami istri lebih langgeng juga bisa membuat hubungan istri dengan orang tua suami lebih rukun.

Istri akan lebih peduli dan sayang kepada orang tua suami karena istri tidak menganggap orang tua suami sebagai saingan. Oleh karena itu, sebelum menikah memang anak mengutamakan orang tua namun bila sudah menikah sebaiknya suami dan istri sama-sama saling mengutamakan satu sama lain.

Suami mengutamakan tanggung jawab kepada istrinya dan istri harus mengutamakan keinginan suami di atas harapan orang tua sendiri. Berumah tangga artinya sang anak ‘meninggalkan’ orang tua masing-masing kemudian bersatu dengan suami atau istrinya sehingga mereka bebas menjalankan rumah tangga tanpa intervensi orang tua.

Orang tua tetap harus dihormati namun dalam hal prioritas setelah menikah kini telah berubah dari orang tua kepada pasangan masing-masing. Hal ini berlaku untuk suami dan istri. Orang tua dan anak bukan kita yang memilih namun Tuhanlah yang menentukan siapa orang tua dan anak kita.

Sementara pasangan, kita sendiri yang memilihnya dengan berjanji di hadapan Sang Kuasa. Sudah seharusnya kita bertanggung jawab atas pilihan itu. Orang tua memang setia mendampingi di kala susah namun pasanganlah yang akan menemani sampai kita tua.

Pasangan yang saling mengutamakan satu sama lain akan merasakan kenyamanan (feeling secure) saat mereka berdua sedang dalam masalah sulit. Istri dan suami sama-sama akan saling percaya bahwa pasangannya pasti tidak akan meninggalkannya sendirian sebab sudah terbukti selama ini lebih mengutamakan dirinya di atas segalanya termasuk orang tua.

Pun saat orang tua suami meninggal dunia, alih-alih berbahagia di dalam hati maka istri yang selama ini kita utamakan akan turut merasakan dan menemani suami berduka.

Istri itu baik buruknya tergantung suami Cantik, jika suami memberikan hak berhias. Berakhlak, jika suami mengajarkan budi pekerti. Pintar, jika suami mengajarkan ilmu yang baik. Shalihah, jika suami membimbing ke jalan Agama 

Memang benar ketaatan istri ada pada suami. Tapi hal-hal ini tidak mutlak, ada parameternya dalam islam...suami seperti apa yang wajib ditaati. Dan benar bahwa bakti suami adalah kepada orang tuanya, terutama Ibu.

Tanpa mengurangi tanggung jawab sebagai suami dan memenuhi hak2-hak istri. Berikut 5 hak istri dari suaminya sebagaimana dikutip dari Tausiah Islam.

1. Nafkah

Nafkah lahir dan batin yang mencakup batin termasuk kebahagiaan istri.

2. Tempat tinggal

Suami wajib memberikan tempat tinggal yang nyaman utk istri. Sekira istri tidak nyaman pada tempat yang mereka tinggali. Suami memiliki tanggung jawab untuk memindahkan istri ke tempat yang lebih nyaman. Misal: pindah dari rumah mertua karena tidak nyaman. Jika belum ada uang untuk mengontrak maka suami membolehkan mereka tinggal di rumah istri.

3. Hak pakai

Segala harta benda suami, istri mempunyai hak memakainya. Termasuk mengambil uang suami di dompet suami.

4. Pendidikan

Suami bertanggung jawab memberikan pendidikan kepada istri. Dengan mendidik agama agar istri lebih solehah ataupun pendidikan duniawi.

5. Perhatian

Suami wajib memberikan perhatian dan kasih sayang, termasuk perhatian terhadap kebutuhan primer istri.

Banyak istri yang sekarang mengerti akan hak-haknya sehingga terkesan dalam Islam lebih memuliakan posisi suami. Padahal sesungguhnya seorang suami tidak akan masuk surga bila selama hidupnya tidak membahagiakan dan memuliakan istri dan anak-anaknya. (*)

Sumber: Wajibbaca

Belum ada Komentar untuk "Naudzubillah, Inilah Bahayanya Jika Suami Lebih Mengutamakan Sang Ibu Daripada Istri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel