Banyak yang tidak Paham, Begini Tata cara Shalat Dhuha Yang Benar Berdasarkan Shalatnya Rosulullah SAW

 



Tata Cara Sholat Dhuha -Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi (07.00-11.00), paling sedikit dua rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Menurut Sayyid Sabiq “Sholat dhuha adalah ibadah yang di sunnahkan di waktu matahari sudah naik kira-kira sepenggalah dan berakhir diwaktu matahari lingsir, paling sedikit dua rakaat dan paling banyak dua belas rakaat”.

Sholat dhuha merpakan ibadah yang disunnahkan. Yang disunnahkan untuk dikerjakan. Karenanya ada beberapa hadis yang menerankan hal demikian. Seperti hadis-hadis berikut ini:

لحديث أبى هريرة قال: أوصانى خليلي صليّ الله عليه وسلّم بثلاث: بصيام ثلاثة أيّام من كلّ شهر وركعتي الضحى وأن اُوتِر قبل أن ارقد

“Berdsarkan hadis Abu Hurairah yang mengatakan: Rasulullah SAW Menganjurkan padaku tiga perkara yaitu: puasa tiga hari tiap bulan, dua rakaat Dhuha, dan agar aku kerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR Muslim).

Keutamaan Menjalankan Sholat Dhuha secara Rutin

Selain hadis di atas, ada juga beberapa riwayat lain yang menyebutkan keutamaan sholat dhuha bagi siapapun yang mengerjakannya. Hadis-hadis ini kami kelompokkan sebagaimana berikut:

1. Disamakan dengan Sedekah
Dari Abu Dzar RA berkata Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah masing-masing kamu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya. Maka tiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang keburukan adalah sedekah dan sebagai ganti dari semua itu, cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat dhuha”.(HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud)

Ahmad dan Abu Daud meriwayatkan dari Buraidah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Dalam diri manusia itu ada tiga ratus enam puluh ruas yang setiap darinya diharuskan bersedekah”, para sahabat bertanya: “kalau begitu, siapa yang mampu berbuat demikian ya Rasulallah?” Rasulullah SAW menjawab: “mengeluarkan dahak di masjid lalu ditanamnya atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari jalan, itu juga sedekah. Tetapi kalau engkau tidak bisa, kerjakanlah dua rakaat dhuha karena dia mencukupi dari semua itu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Selain itu, hadi di atas juga memberikan petunjuk agar kita memperbanyak tasbih, tahlil, tahmid, menyuruh kebaikan, melarang yang mungkar, menanam dahak di masjid, menyingkirkan setiap gangguan di jalan dan lain-lain kebaktian agar dengan demikian terpenuhilah sedekah-sedekah yang diharuskan atas setiap orang tiap harinya

2. Ibadah yang Sering dikerjakan Nabi
Dari Ummu Hanik binti Abu Thalib ra, ia berkata: “pada penaklukan kota Makkah saya datang kepada Rasulullah SAW Dan saya dapatkan beliau sedang mandi, beliau sholat sunnah delapan rakaat. Sholat itu adalah sholat dhuha”. (HR. Bukhari Muslim),

3. Dapat menghapuskan dosa
Siapa saja yang dapat mengerjakan sholat dhuha dengan langgeng akan diampuni dosanya itu sebanyak buih dilaut. (HR. Turmudzi).

4. Pintu Pembuka Rezeki
Dalam hadits Bukhari dan Muslim terdapat riwayat dari Abu Hurairah bahwa beliau berkata: “Kekasihku telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat sholat dhuha dan agar saya sholat witir sebelum tidur”.

Terdapat juga hadits riwayat Hakim Dan Thabrani yaitu: “Sesungguhnya Allah telah berfirman: “Wahai anak adam, bersembahyanglah untukku empat rakaat pada permulaan siang, niscaya akan kucukupi kebutuhanmu pada sore harinya”.

Dari uraian di atas, kita diperintahkan untuk tidak malas mengerjakan empat rakaat pada permulaan siang, karena Allah sudah berjanji akan dicukupi kebutuhan kita pada sore harinya. Boleh jadi, sholat dhuha yang kita laksanakan merupakan pintu pembuka rezeki.

Selain itu, hadis tersebut juga memberikan petunjuk pada kita agar berpuasa tiga hari pada setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan melaksanakan sholat witir sebelum tidur..

Dari uraian di atas, kita diperintahkan untuk tidak malas mengerjakan empat rakaat pada permulaan siang, karena Allah sudah berjanji akan dicukupi kebutuhan kita pada sore harinya. Boleh jadi, sholat dhuha yang kita laksanakan merupakan pintu pembuka rezeki.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Dhuha Sesuai tuntunan Nabi SAW

Pada dasarnya, tata cara pelaksanaan sholat dhuha sama halnya dengan pelaksanaan sholat pada umumnya, yaitu di mulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (baca: tuntunan sholat lengkap). Namun terdapat perbedaan terkait waktu dan jumlah rakaat, sehingga pada ulasan ini kami lebih konsen membahas kedua hal tersbut.

Waktu shalat Dhuha adalah sejak matahari terbit setinggi tombak dan berakhir ketika matahari tergelincir. Namun waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan shalat Dhuha ketika matahari agak tinggi dan matahari terasa panas. Di dalam kitab al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu disebutkan bahwa setelah seperempat siang.
Ketentuan tersebut berdasarkan hadis dari Zaid bin Arqam dan ummu hani.

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Banyak yang tidak Paham, Begini Tata cara Shalat Dhuha Yang Benar Berdasarkan Shalatnya Rosulullah SAW"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel