Potret Haru, Ibu Penjual Balon Ini Ditemani 3 Anaknya Untuk Cari Nafkah Bersama di Jalanan
Sebelumnya Ibu Maisaroh dan Bapak Budi Haryanto hidup bahagia walaupun sederhana. Namun keadaan berbalik setelah pak Budi meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya. Ibu maisaroh yang awalnya berjualan kopi dan makanan di pasar terpaksa harus berhenti karena kehabisan modal yang digunakan untuk mengobati suaminya dan kebutuhan sekolah anak anaknya.
2 bulan sepeninggal suami, hidup ibu Maisaroh dan keempat anaknya bergantung kepada tetangga. Anak sulung, Bagas terpaksa ikut dengan temannya berjualan di lampu merah agar mendapatkan uang yang bisa diberikan kepada ibunya.
Baca Juga
- Lelah Digugat Anak Karena Harta Warisan, Ibu Ini Tuntut Kembalikan ASI, Netizen: Ibu Yang Sangat Cerdas
- Innalillahi Wa Innai Rojiun, Seorang Ulama Besar Yang Jarang Dipost Ke Publik. Semoga Amal Ibadahnya Diterima Di Sisi Allah.
- ‘Belagu dan Sombong!’, Bukan Hanya Dituding Gila Harta, Ayah Lesti Kejora Kini Disebut Lupa Diri Pernah Hidup Susah
Anak-anaknya sering diejek oleh teman temannya karena berjualan di lampu merah. “Beban saya itu berat mas. Tetangga selalu bergunjing karena pekerjaan ini dan anak-anak itu sering berantem akibat sering diejek karena ibunya jualan begini,” ujarnya
Ibu Maisaroh berharap bisa kembali lagi berjualan seperti dulu agar anak-anak nya bisa hidup layak dan tidak perlu berjualan di lampu merah. Namun bu Maisaroh tak punya biaya untuk memulai usahanya. ia selalu berdoa semoga ada dermawan yang mau membantunya berjualan lagi.
Sumber Artikel:
Belum ada Komentar untuk "Potret Haru, Ibu Penjual Balon Ini Ditemani 3 Anaknya Untuk Cari Nafkah Bersama di Jalanan"
Posting Komentar