Korban Erupsi Gunung Semeru: 1 Meninggal, 41 Luka Bakar, 2 Ibu Hamil Dirawat

 


 Wakil Bupati Lumajang, Indah Masdar, memaparkan kondisi terkini korban erupsi Gunung Semeru. Gunung ini erupsi dan memuntahkan awan panas guguran pada Sabtu (4/12).

Dalam konferensi pers pasca-erupsi dengan BNPB, Indah mengatakan satu korban meninggal sudah ditemukan di daerah Curah Kobokan.

“Ada satu orang yang meninggal di Curah Kobokan. Dan akan segera, tadi sudah akan dibawa oleh mobil ambulans dan mudah-mudahan sudah terangkut tadi. Karena tadi pada saat di sana masih proses evakuasi,” jelasnya.

Kemudian, jumlah korban luka bakar akibat lahar panas mencapai 41 orang, yang dievakuasi di Puskesmas Penanggal.

“Yang luka bakarnya sangat parah kita rujuk ke RS Umum dr Haryoto, kemudian RS Bhayangkara, dan sebagian di RS Pasirian,” ungkap Indah.

Di Puskesmas Candipuro saat ini ada tujuh orang yang sedang dilakukan perawatan, sedangkan di Puskesmas Penanggal sekitar 10 orang.

“Dan ada dua ibu hamil, dua orang. Yang satu hamil 9 bulan, yang satu [hamil] 8 bulan. Itu tadi untuk Desa Kobokan, Desa Supiturang,” jelasnya. Ia tidak menjelaskan lebih jauh terkait kondisi kedua ibu hamil tersebut.

Proses evakuasi kini masih berjalan. Ratusan KK sudah berhasil mengungsi dan juga dievakuasi. Sekitar satu jam lalu, masih ada 10 orang di Curah Kobokan yang belum dievakuasi akibat lokasinya sulit dijangkau.

“Evakuasi lamban karena mobil tak bisa masuk lokasi dikarenakan lumpur itu setinggi hampir lutut kaki,” tuturnya.

Jembatan putus dan tebalnya abu pun turut menghambat proses evakuasi warga.

Meletusnya Gunung Semeru ini menyebabkan kepanikan warga. Wilayah yang terdampak guguran abu vulkanik mengalami kegelapan. Erupsi ini terjadi Sabtu (4/12) sekitar pukul 13.30 waktu setempat.

Lihat artikel asli

Belum ada Komentar untuk "Korban Erupsi Gunung Semeru: 1 Meninggal, 41 Luka Bakar, 2 Ibu Hamil Dirawat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel