Jatuh dalam Kondisi Duduk saat Bekerja, Anggita Lumpuh dan Ditinggal Anak Istri, Ini Kisahnya

 

Ya, dia hanya bisa terbarung lemah di kasur kamar kos yang dia sewa seluas 3x3 meter dengan sosok ibundanya bernama Sri Riwayatiningsih.
Dua tahun yang lalu, dia mengalami kecelakaan kerja saat bekerja membangun rumah temannya di kasawan Desa Gentan, Kecamatan Baki.
Saat sedang mengerjakan dinding, bambu penyangga (jagrak) yang dia baiki tiba-tiba roboh.
"Jagraknya itu memang sudah lama, dan sudah rapuh. Saat saya naik tiba-tiba roboh," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (3/3/2021).
Dia jatuh dari ketinggian 2 meter.
Dan saat terjatuh, pria yang akrab disapa Anggi itu mendarat dalam posisi duduk.
Seusai terjatuh, dia mengatakan tidak merasakan apa-apa, hanya saja kakinya sering merasa kesemutan.
Karena dianggap baik-baik saja, Anggi tak memeriksakan kondisinya itu.
Namun, selang sebulan, dia mengalami kejadian yang membuatnya buram yakni kelumpuhan hingga kini.
"Saya berobat ke Rumah Sakit dr. Oen, kemudian saya juga melakukan terapi selama dua bulan di Kartasura," ucapnya.
Usai melakukan pengobatan alternatif, Anggi merasa kondisi badannya jauh lebih baik.
Bahkan, dia sempat bisa berjalan lagi.
Karena memiliki tanggungjawab sebagai seorang ayah, Anggi kemudian kembali bekerja sebagai kuli bangunan.
Saat bekerja, dia mengangkat beban berat, yang ternyata memiliki efek buruk untuk tubuhnya.
"Saat saya terapi itu, sebenarnya saya sudah dilarang untuk mengangkat beban berat," aku dia.
"Tapi ya karena saya punya tanggungjawab, saya bekerja lagi," ucapnya.
Anggi mengatakan, dia sempat bisa kembali berjalan sekitar 3 bulan.
Namun setelah itu, kakinya merasa sering kesemutan dan dia kembali lumpuh hingga saat ini.
"Saya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Ortopedi, lalu kemudian saya dirujuk ke Rumah Sakit Dr Moewardi," kata dia.
Dokter menurut Anggi, mengatakan jika tulang pinggang hingga kakinya dalam kondisi yang baik.
Namun, dia tidak bisa berjalan bahkan berdiri saat dilakukan pemeriksaan MRI bagian leher.
"Didalam saraf saya ada gumpalan, dan dokter mengidentifikasi itu tumor," ucapnya.
"Tapi kemarin tanggal 26 (Februari) saya lakukan MRI lagi, hasilnya keluar besok. Itu untuk memastikan apakah tumor atau bukan," jelasnya.
Anggit mengaku masih bingung apakah dirinya mau dioperasi atau tidak.
Sebab, dia khawatir bila dioperasi, dia akan lumpuh seumur hidup.
Ya kalau bisa diobati saja, gak susah di operasi. Karena operasi di saraf, dan saya takut kalau akan lumpuh trus," ujarnya.
Bahkan kondisi kelumpuhan yang dialami Anggi kian hari kian parah.
Dia menambahkan, dahulu meski tidak bisa berdiri dan berjalan, dia masih bisa ngesot untuk berpindah tempat.
"Saat ini sudah tidak bisa, jadi cuma di kasur saja," kata dia.
Bahkan, kelumpuhan yang ia alami menjalar ke tangan kanannya.
Tangan kanannya saat ini sulit untuk digerakan, termasuk untuk memegang benda.
Ingin Sembuh
Semangat Anggita Charunas Berdikari (32) untuk sembuh agar bisa bekerja kembali sangat tinggi.
Pria yang sebelumnya berprofesi sebagai kuli bangunan itu lumpuh seusai mengalami kecelakaan kerja.
Semangatnya untuk sembuh itu didasari tanggungjawabnya sebagai seorang ayah yang ingin menafkahi kedua anaknya.
"Anak saya dua, usianya 11 tahun dan 5 tahun yang saat ini tinggal sama ibunya (istri Anggit)," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (3/3/2021).
Pria asli Jogjakarta yang kini tinggal di rumah kos di RT 02 RW 03, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo itu mengalami kelumpuhan cukup lama.
Kini dia hanya bisa berbaring lemah di kasur angin miliknya.
"Awalnya saya sempat drop. Baik kesehatan saya maupun mental saya, tapi ini sudah lebih baik," ucapnya.
Motivasi dari teman-teman dan orang yang selalu mengunjunginya membuatnya kembali bersemangat untuk sembuh.
Ditambah, dia memiliki dua anak yang masih membutuhkan biaya seperti sekolah.
"Harapan saya bisa segera sembuh. Saya harus bisa menafkahi anak saya," kata dia.






Sumber Artikel:

Belum ada Komentar untuk "Jatuh dalam Kondisi Duduk saat Bekerja, Anggita Lumpuh dan Ditinggal Anak Istri, Ini Kisahnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel